Semarang : Plt Kepala BPTU HPT Sembawa, Gun Gun Gunara S.Pt menghadiri Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Strategi Perlindungan Plasma Nutfah dalam Inisiasi Ekspor Ayam Lokal yang dilaksanakan oleh Pusat Standarisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan bertempat di BSIP Jawa Tengah, Senin 18 September 2023.

FGD ini bertujuan untuk memastikan pentingnya ekspor bukan dalam bentuk bibit ayam hidup, tetapi lebih ke daging/karkas sebagai upaya hilirisasi dan nilai tambah, serta memproteksi plasma nutfah ayam lokal Indonesia.

Hadir dalam FGD ini pembicara Direktur Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Akademisi dan praktisi peternakan yang telah melakukan ekspor ayam local ke beberapa negara seperti timur leste, singapura dan beberapa negara di timur Tengah.

Plt Kepala BPTU HPT Sembawa mengatakan Sembawa merupakan pusat pembibitan ternak ayam lokal milik Kementerian Pertanian yang saat ini sebaran bibitnya sudah meliputi seluruh 25 Provinsi pada tahun 2022, dengan lima jenis rumpun/galur, yakni Ayam Sembawa, KUB, Sensi, Merawang, Arab Golden dan Kapas.

Dalam kesempatan berharga ini, Prof. Dr. Ir. Cece Sumantri, M. Agr Sc memaparkan bahwa upaya melestarikan ayam lokal sangat penting untuk memastikan pembangunan peternakan berkelanjutan. Sumber daya genetik ternak, termasuk ayam lokal, merupakan material genetik untuk program pemuliaan ternak yang diperlukan untuk menjamin produksi ternak saat ini dan masa mendatang.

Selaras dengan uraian sebelumnya, Drh. Agung Suganda, M.Si selaku Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak menekankan pentingnya untuk mempertahankan karakteristik dan keunggulan ayam lokal melalui produksi berbasis sumber daya lokal dan memperhatikan kesejahteraan hewan; mengembangkan networking untuk memperkuat rantai pasok maupun pemasaran; serta melakukan adopsi teknologi untuk manajemen produksi, pemasaran, dan logistik yang lebih efisien. Selain itu, dilakukan juga pelaksanaan kontes, lomba, dan kegiatan promosi lainnya untuk meningkatkan kecintaan akan ayam lokal.