Yogyakarta, 30 Juni 2025 — Dalam semangat pengabdian dan loyalitas terhadap pembangunan peternakan nasional, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sembawa dengan penuh semangat menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam Pengawalan dan Pendampingan Penyusunan Manajemen Risiko untuk Kegiatan Pengembangan Ayam Petelur Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini digelar oleh Inspektorat IV Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dan berlangsung selama empat hari, sejak tanggal 29 Juni hingga 2 Juli 2025, di Balai Riset dan Mekanisasi Pertanian (BRMP) Yogyakarta.
Momentum ini menjadi simbol nyata komitmen jajaran pelaksana kegiatan peternakan di seluruh Indonesia untuk terus bergerak maju, memperkuat perencanaan yang strategis, dan menghadirkan program yang tepat sasaran demi kesejahteraan petani dan kemajuan sektor pertanian nasional.
Dihadiri oleh para pemimpin dan pelaksana kunci—mulai dari Kepala Balai, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kelompok Kerja (Pokja), hingga tim teknis dari masing-masing satuan kerja—kegiatan ini mengusung semangat gotong royong dalam menyatukan langkah dan visi menuju tata kelola kegiatan yang lebih transparan, akuntabel, dan berbasis mitigasi risiko.
Dalam arahannya yang penuh semangat, Inspektur IV Inspektorat Jenderal menegaskan pentingnya konsistensi dan integritas dalam setiap langkah perencanaan serta pelaksanaan kegiatan. Ia mendorong seluruh satker untuk menyusun manajemen risiko secara menyeluruh, sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap potensi tantangan di lapangan. “Kita bukan hanya menjalankan program, kita sedang mengawal masa depan bangsa melalui pembangunan peternakan yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Tak kalah penting, arahan teknis dari Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak turut memperkaya wawasan peserta mengenai substansi kegiatan. Fokus ditekankan pada peningkatan kualitas input, ketepatan sasaran, dan penguatan teknis pelaksanaan di lapangan—sebuah fondasi penting untuk mencapai hasil yang optimal.
Para peserta mengikuti berbagai sesi strategis, termasuk diskusi tentang komponen pembentuk harga, reviu referensi harga dan Kerangka Acuan Kerja (KAK), sosialisasi manajemen risiko, serta penyusunan matriks risiko. Seluruh proses ini ditujukan untuk menciptakan kesiapan menyeluruh, memperkuat sinergi antar-satker, dan memastikan bahwa setiap kegiatan yang akan dilaksanakan benar-benar matang dari segi perencanaan dan pelaksanaannya.
Bagi BPTU-HPT Sembawa, keikutsertaan dalam kegiatan ini bukan sekadar kewajiban administratif—tetapi panggilan tugas, sebuah bentuk nyata dedikasi untuk mengawal amanah negara. Karena bagi kami, membangun peternakan bukan hanya soal hasil produksi, tapi juga tentang menjaga kepercayaan dan membangun masa depan bangsa yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Dengan semangat tinggi, BPTU-HPT Sembawa siap melangkah lebih jauh, mengawal, membina, dan memastikan bahwa kegiatan Pengembangan Ayam Petelur Tahun Anggaran 2025 berjalan dengan sukses dan penuh integritas. Demi Indonesia yang lebih kuat, mandiri, dan sejahtera.
Tulis Komentar